Kisahkan aku mimpimu
Ceritakan angan
terbesarmu
Dalam peraduan
gelisah angin malam
Segala tulisan dan
gema suara terus memusingkanku
Sempat aku terdiam
sesaat,
Termenung segala
bisikan yang mengisi kepala
Tidak ada angin
berlalu,
Tak ada rentetan
waktu yang aku abadikan,
Tidak juga pencarian
kutemukan di tempat ini,
Engkaulah pusat dari
segala gusar;
Angin berlalu yang
sejenak aku nikmati,
Sampaikan padaku
keindahan,
Berikan padaku
pesona asmara
Bersama keheningan
ini,
Tetaplah engkau,
pengganggu kecil yang bersembunyi di hati,
Kau, penjarah jiwa
(Ditemani segelas
kopi hitam, pada kesunyian malam di bawah atap rumah sederhana)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar