Senin, 19 Desember 2016

Lamunan Angin



Kisahkan  aku mimpimu
Ceritakan angan terbesarmu

Dalam peraduan gelisah angin malam
Segala tulisan dan gema suara terus memusingkanku

Sempat aku terdiam sesaat,
Termenung segala bisikan yang mengisi kepala

Tidak ada angin berlalu,
Tak ada rentetan waktu yang aku abadikan,
Tidak juga pencarian kutemukan di tempat ini,

Engkaulah pusat dari segala gusar;
Angin berlalu yang sejenak aku nikmati,
Sampaikan padaku keindahan,
Berikan padaku pesona asmara

Bersama keheningan ini,
Tetaplah engkau, pengganggu kecil yang bersembunyi di hati,

Kau, penjarah jiwa

(Ditemani segelas kopi hitam, pada kesunyian malam di bawah atap rumah sederhana)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

o
n
o
t
r
a
H
y
k
g
n
e
H