Kicau burung dan
deru gelombang embun menari-nari di atas angin adalah hiburanku,
Tangis bayi burung
pipit bukanlah buyar tenang,
biarkan waktu ini
bertahan
Tak inginku cepat
beranjak dari masa ini
Kucoba abadikan
sejuk jiwa
menyesap hingga
habis nuansa sang dewi alam,
Bukan dengan
kecanggihan—rumit teknologi,
Tidak juga tawa
ramah seorang teman;
Bukan itu yang
membawa damai sejati,
Biarlah aku
dipisahkan,
Biar saja aku
sendirian,
Sejenak saja menikmati
ini,
Dingin pagi,
Suasana tenang begitu
lembut di jiwa;
Hanya kicau burung—kokok
ayam jantan,
Riuh binatang
lainnya di hutan sekitar rumah,
Juga pepohonan
tempat berkumpul makhluk kecil;
Rumah sapa bagi
yang bernafas mungil..
Inilah damai,
Di sinilah jiwaku
beradu.
(Di hadapan kabut
putih sambil menghirup dingin pagi, pada desa masa kecil)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar