Kamis, 06 April 2017

Bertemu



Jemari tangan kanan mengetuk pelan di atas meja putih. Sesekali mengusap layar handphone, kembali memeriksa posisi jarum jam pada tembok cafe ini. Waktu terasa begitu lambat bergerak.
Kembali tangan itu mengeluarkan Hp dari sakunya, memeriksa pesan yang ia terima dari sebuah kontak asing pagi tadi, “Ada waktu kosong ga?, bisa ketemu nanti malam jam 9, di tempat biasa nongkrong dulu ya”. Pesan tersebut ia tutup, matanya kembali melirik ke arah jam dinding. Masih pukul 20:40.
Jarinya terus mengetuk pelan pada permukaan meja, sambil sesekali menyeruput minuman yang ia pesan saat tiba sekitar 20 menit yang lalu di tempat ini.
Penantiannya berakhir, seorang lelaki terlihat memasuki cafe ini, dengan setelan kaos oblong dan celanan jeans. Ia masih sama seperti yang dulu.

“Hai, apa kabar?” Lelaki tersebut mendekat dan menyodorkan tangannya untuk bersalaman.

“Baik..” Balas gadis yang sudah menunggu 20 menit di cafe ini.

“Sudah lama tunggunya?” Tanya pria tersebut, sambil mengambil posisi duduk di hadapan si gadis.

“Engga juga, sekitar 20 menitan sih..” Jawab si gadis sekenanya.
“Pesan minum?” Lanjutnya menawarkan kepada laki-laki yang berada di hadapannya saat ini.

“Iya,  boleh..”.
*
            “Jadi?, Kenapa ajak ketemuan?” Si gadis mencoba membuka percakapan setelah beberapa menit berlalu dalam hening. Sementara si lelaki menampilkan ekspresi datar dengan terus memandang kepada sosok yang ada di hadapannya.

“Akhirnya, mau ketemu juga..” Balas lelaki tersebut.

“Maksudnya?” Si gadis kebingungan.

“Dulu kamu pernah bilang kalau engga mau ketemu karena hatimu belum siap..”

“Oh, iya sih.. itu sudah lama sih..” Si gadis mencoba untuk mengingat-ingat kembali masa saat ia menyampaikan hal tersebut.

“Dua tahun yang lalu lebih tepatnya..” Jelas lelaki yang ada di hadapannya sambil melempar senyuman.

“Nah, itu.. aku sudah lupa soalnya..” Hening tercipta sejenak.
“Jadi, ketemu untuk bahas ini?” Sambung si gadis penasaran.

“Engga sih, kebetulan pas lagi di sini aja, jadi ajak ketemuan..” Balas si lelaki seadanya sambil menyambut minuman yang ia pesan tiba.

“Oh, kirain ada perlu apa..” Pandangan si gadis beralih ke sisi jendela dekat mereka duduk saat ini.

“Kebetulan kamu mau ketemu juga kan?” Kembali senyum sang lelaki berikan bagi sosok di hadapannya.

“Iya, pas lagi engga sibuk juga..” Si gadis tertunduk, sambil meraih minuman yang ada di hadapannya, ia meneguk sedikit.

“Waktu itu kamu bilang mau ketemu kalau sudah siap hati?” Si lelaki kembali memulai pembicaraan.
“Itu gimana maksudnya? Emang kita musuhan?” Sambungnya dengan penuh selidik.

“Engga, bukan gitu.. Udahlah engga usah dibahas.. Sudah lama juga kan” Si gadis membenarkan posisi duduknya.

“Kayak merasa musuhan aja sih karena waktu itu kamu bilang soal belum siap hati segala untuk ketemu, maksudku kan untuk ketemua biasa aja sebagai teman lama..”

“Iya sih, aku lagi engga jelas waktu itu.. jadi ya begitulah..” Sipu si gadis tertunduk.

“Yaudah, aku cuma mau ketemu kamu aja.. engga akan bahas itu lagi kalau kamu engga mau..” Pungkas si lelaki untuk menyudahi perbincangan tentang hal dua tahun lalu.

Pembicaraan kecil terjadi,
Menyangkut kesibukan-kesibukan mereka saat ini.
Tidak banyak hal yang penting untuk diungkapkan. Kisah ini hanya sebuah pertemuan biasa.
Tidak ada ungkapan jelas untuk kisah dua tahun lalu, biarlah mereka masing-masing menyimpan misteri akan hal tersebut, sekiranya malaikat tahu hal tersebut, biarlah ia juga bungkam.

4 komentar:

  1. Intinya mereka berdua ingin melepas rindu wkwwkw

    BalasHapus
  2. Jadi, hati si wanita sudah siap? Dan ketidakjelasan si wanita di masa lalu sudah berputar 180 derajat skrg?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Entahlah, mungkin hal yang tersembunyi biarlah antara si wanita dan malaikat yang tahu:)

      Hapus

o
n
o
t
r
a
H
y
k
g
n
e
H