Aku mengerti tawa yang dibalut seri, tak jarang aku terpukau olehnya
Aku mengenal tatap takjub dilumuri sentak, kadang jumpa kami di perjalanan,
Aku tahu arti tepukan bahu yang berlalu-lalang,
Bersahabat katanya, tapi tidak ada kusesap manisnya ikatan itu,
Aku sadar akan penjabaran yang tidak transparan itu,
Aku tidak gentar atas takut yang dibagikan,
Apa yang harus aku bingungkan?
Apa yang harus aku gentar olehnya?
Jika tuanku menyuruh pergi,
Aku paham,
Aku mendengar, aku tahu, aku pergi,
Tapi, kalian tak paham,
Tepatnya, kita tak sepaham.
(Catatan malam pada awal melepas diri)
Puisi untuk sebuah jawaban atas sebuah panggilan?
BalasHapusMelepas diri? Bukannya sudah lepas? *eh*
Mungkin lebih enak kalau disebut "melebur"..?
Hapus