Serbuan debu terowongan tua,
Lalu lalang kendaraan—suara riuh,
penuh dan menggema,
Di pinggir trotoar kaki terus
melangkah
Pada senyap rasa dan hening
asa tak menentu,
Sementara penat paksa mesin
terus berkumandang,
Aku berlabuh dalam pekat yang
disebut bimbang
(Catatan malam saat insomnia menyerang)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar