[ Hujan Pagi Hari ]
--
Semua orang punya mimpi. Mimpi yang digunakan untuk mengarungi indahnya dunia, menembus dinginnya angkasa dan menyelam ke dalam gelapnya lautan terdalam.
Saat mimpi merupakan suatu motivasi hidup, semua makhluk mulai menyadari betapa hebatnya mimpi, dan bagaimana hubungannya dengan harapan dalam menaklukan hidup. Mimpi dan harapan; dua hal yang berdampingan.
Jika mimpi adalah bara api, maka harapan adalah kilatan petir yang menciptakan kobaran api besar untuk membakar hutan yang disebut kekelaman.
Berjalan dalam gelapnya lingkungan dosa, merangkak dan bersembunyi dalam kerumunan manusia.
Saat suhu dingin dari kabut subuh mulai menyapa, disertai hembusan angin yang menggelitik menembus dalam tulang, menggelitik kulit menaikan bulu halusnya menahan terpaan dingin.
'hash.. hashh'.. 'tapp.. tap.. tap..' .. berlari seorang anak muda berusia 18 tahun, dengan penampilan misterius dalam liku-liku asap kabut, mengenakan jubah hingga bagian bawah tubuh, rambut pendek hitam, nafasnya terengah kala ia terus berlari, tatapan matanya tajam, menyorotkan ambisi yang kuat dan tak mudah dikalahkan..
Berlari dan terus berlari... segerombolan orang mengejarnya dari belakang dengan cepat, menghancurkan apa yang mereka lewati dengan bekas hantaman dari rantai-rantai baja yang mereka pakai pada kedua tangan mereka..
'Terjebak kau, keparat!' bentak salah seorang dari gerombolan tersebut saat mereka telah berhasil mengepung pemuda misterius tersebut.
'Cobalah lari lagi..' 'kemanapun akan tetap kami kejar.. HAHAHA!'.. 'Sudahlah anak bodoh, dari pada sibuk berlari, lebih baik kau mulai belajar untuk kebal terhadap siksaan cambuk dari rantai ini!' bentak seorang yang maju dari antara kerumunan tersebut, mengibaskan rantai dikedua tangannya, menghempaskannya ke lantai dengan bunyi yang mengganggu dan kasar.. 'traakkk.. traassgghh.. traakkk!!'..
'tidak ada jalan lagi ya?' sahut pemuda yang terkepung tersebut disertai senyuman dengan lirikan tajam pada gerombolan yang mengurungnya dari segala arah..
'Fing.. fing.. fing..'.. 'Maaf?, boleh aku mengangkat telponku dulu?' tanyanya dengan wajah polos..
'keparat, bukan waktunya untuk menelpon, saat nasibmu akan berakhir dengan lumuran darah!'.. 'Haaakkkk!!'.. 'Trinnggg!, Trassskkk!!'.. beberapa hantaman diarahkan pada pemuda misterius tersebut secara beruntun, namun dapat ia hindari..'sial, bahkan menelpon sebentarpun tak boleh?.. kau kejam sekali' ledek pemuda tersebut.. 'boleh juga kau bocah keparat'... 'harghh!' teriak manusia rantai diiringi dengan rantai yang kembali ia arahkan pada pemuda tersebut.. kembali dengan mudah dapat pemuda tersebut hindari dengan mudah.
melihat hal tersebut, semua anggota gerombolan tersebut, tanpa diperintahkan langsung mengambil tindakan untuk membantu kawannya, segera mereka maju untuk menangkap pemuda misterius tersebut dengan mengarahkan tiap pukulan dan tendangan pada pemuda tersebut, namun berhasil ditangkis dan beberapa dari mereka terpental karena memperoleh tendangan dari pemuda misterius tersebut yang terus menghindar dan menyerang balik beberapa orang yang mencoba untuk menyerangkan.. 'sial, cukup repot disini' ucap pemuda tersebut.. 'Fing! Fing.. fing..' handphonenya kembali berbunyi. 'ahhh, disaat seperti ini..' keluhnya saat melirik layar handponenya dan melihat nama yang menghubunginya.. 'halo?, aku sedang sibuk.. tunggulah sebentar' ucapnya saat mengangkat panggilan telponnya dan kembali menutupnya dengan cepat..
'habisi keparat ini!' teriak pemimpin gerombolan tersebut, disambut teriakan beberapa orang yang begitu gemas untuk menghancurkan tubuh pemuda misterius tersebut.. 'matilah!'.
'Giliranku' balas pemuda tersebut dengan tatapan tajam melirik dengan cepat orang-orang sekitarnya.. sinar kecil ia keluarkan dari kedua tangannya, secara cepat percikan tersebut menjalar membentuk tirai api yang besar, membakar dan menghempaskan orang-orang yang disekelilingnya..
'fiuh, cukup merepotkan...eh?' ucapannya terhenti saat melihat seseorang masih berdiri dihadapannya dengan rantai dikedua tangannya.. 'jangan sombong kau bocah sialan..'..
'kau ini siapa?'.. '!!!' sentak kaget manusia rantai, saat pemuda misterius tersebut telah berada dibelakangnya.. 'sudah ya, aku ada urusan, sudah cukup main-mainnya'... segera terjatuh dan tak berdaya si manusia rantai, tergeletak ditanah dengan tatapan kosong pada matanya..
'ada apa?' sahut pemuda tersebut pada seseorang dihpnya..
---
Suasana makin dingin dengan kabut. Perlahan pemuda tersebut mendekati sebuah gang kecil yang mengarah pada suatu gudang tua ditepi danau.
'