Selasa, 20 Mei 2025

Kehadiran

 Nyanyian awali pagi

Mengundang ragu mentari tampakan diri

Penyintas di antara yang sisa

Menggemakan lagu berulang kali,

Apakah suka atau duka?


Tak terasa embun jatuh basahi tanah

Tanah kering yang dahulu lembab

Sebisanya ia hadir mengusap luka

Perih hasil dari ego


Tanah kering itu kini basah

Meski hanya permukaan saja


Yang mengering usahlah coba seperti dulu

Kini ia 'kan kering kala tengah hari datang


Ah,

Hutanku..

Apa dayaku,

Hutanku..

Kini menjadi lapangan luas


(Kehadiran penyintas)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar