Nyanyian awali pagi
Mengundang ragu mentari tampakan diri
Penyintas di antara yang sisa
Menggemakan lagu berulang kali,
Apakah suka atau duka?
Tak terasa embun jatuh basahi tanah
Tanah kering yang dahulu lembab
Sebisanya ia hadir mengusap luka
Perih hasil dari ego
Tanah kering itu kini basah
Meski hanya permukaan saja
Yang mengering usahlah coba seperti dulu
Kini ia 'kan kering kala tengah hari datang
Ah,
Hutanku..
Apa dayaku,
Hutanku..
Kini menjadi lapangan luas
(Kehadiran penyintas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar