Dua, tiga..
Rintik hujan siang
mengganggu hangatnya sinar mentari.
Empat, lima..
Mengapa kita sulit bersama,
kenapa sukar bersatu dalam rasa sama?
Kesepahaman.
Kesepakatan.
Tak sepakat untuk saling
paham.
Lelah..
Apakah arti dari yang sudah
lelah?
Perjuangkan? Iya, mungkin.
Sebab kitalah insan yang
berjanji di bawah redupnya langit malam. Bersaksikan bulan sebagai sandaran
sebuah janji, yang pastinya kita impikan sebagai harapan.
Cinta, itulah kesepakatan
yang coba kita satukan. Ah, tidak.. kita coba bersatu dalam kapal pesiar yang
lesatnya laju, yaitu Cinta...
Cinta,
Lupa aku pada hal yang satu
itu maknanya.
Siang aku gerah karena
cinta.
Malam aku gundah, sebabnya
si Cinta.
Diam dan diam,
Banyak yang cerita dalam
diam dan gumamnya perasaan luka karena si Cinta itu juga.
Pertemuan, diakhiri
perpisahan.
Kehadiran, tergantikan
bayang.
Apakah bisa kita sampaikan
tentang si bawang pelengkap bumbu kehidupan ini?
Tanpanya akan terasa kurang
dalam berjalannya kehidupan..
Piraq,
15 Oktober 2018
Tulisan
ini aku torehkan saat malam menghampiri.
Kutujukan
pada si Pujaan hati, untuk menjadi kisah padanya.