Tegak kokoh, dengan corak warna abu-abu, cat tembok yang membaluti sebuah gedung, mendandani sedemikian rupa dengan tambahan puluhan jendela pada beberapa lantai ditiap bagian bangunan ini. masuk pada lorong pertama dipintu depan bangunan ini, mendapati sebuah tangga untuk menuju kearah lantai diatasnya. tiba dilantai dua, saat menegakan kepala sedikit keatas, terpampang jelas diawal lorong yang merupakan jalur tengah pemisah antar ruangan dan kelas "Fakultas Sastra" begitulah yang tertulis pada papan tanda diawal lorong ini, berjalan memasuki lorong kelas fakultas ini, bau khas cat tua dan hawa dingin dari AC merupakan jati yang dinikmati tiap orang yang melalui tempat ini.
Suasana riuh dan ribut disiang itu memecah keheningan dilorong, dari ujung ke ujung terdengar jelas teriakan, cekikikan dan tawa gurau para mahasiswa ditempat ini, begitu ramainya.
Masuk kedalam sebuah kelas yang berisi belasan mahasiswa, riuh dan ramai suara terus terdengar, terlihat beberapa orang tengah sibuk dengan gadgetnya, beberapa asik mengobrol dan suara lainnya merupakan tawa tak jelas.
duduk dikursi pojok kiri paling belakang. mengamati setiap tingkah dikelas ini, tak ada satupun yang menghiraukan sekitarnya, nampaknya tengah sibuk dengan urusannya sendiri.
Waktu menunjukan pukul 07.30, waktunya kelas dimulai.
entah mengapa sang dosen yang mengajar dimata kuliah hari ini tak kunjung datang, suara gaduh dikelaspun makin riuh, saat kedatangan seorang gadis yang memasuki kelas, disambut sontak teriakan histeris teman-temannya. apa yang terjadi?, ntahlah.. wanita memang suka melebih-lebihkan hal biasa, seperti halnya teriakan dikelas ini, hanya sebagai tanda selamat datang bagi teman yang baru tiba.
Suara ribut makin menjadi dikelas ini, dari pintu masuk kelas, terlihat seorang pria tua paruh baya, membawa map absen ditangan kanannya sembari menuju kearah meja depan, penampilannya seperti biasa, dengan rambutnya yang sudah tidak hitam lagi, kacamata andalannya yang selalu ia pakai, dan setelan pakaian ala tahun 90-an, celana panjang bahan berwarna hitam dan kemeja lengan pendek ciri khasnya.
beberapa orang terlihat memperbaiki arah tempat duduknya untuk mengarah kedepan, yang lain berjalan kekursinya, ada yang memasukan gadgetnya dalam tas dan yang lain sibuk mengeluarkan buku untuk kuliah hari ini.
"Selamat pagi" sapa sang dosen dengan nada sedikit keras namun nampak keramahan dalam suaranya.. "Selamat pagi sir,..." ..Selamat pagi.." .."Morning,," balas beberapa mahasiswa pada sapaannya... "Oke, kita akan kembali melanjutkan pembahasan kita minggu lalu.." tutur pria paruh baya ini.. "..silahkan dibuka bukunya.." lanjutnya lagi...
Pengajaran terus berlangsung selama beberapa menit, hingga masuk pada 30 menit waktu kuliah pagi itu.. materi yang ia berikan begitu baik dan menarik, caranyapun dalam menjelaskan bahan mata kuliah hari itu benar-benar hebat. dosen ini adalah orang yang hebat dan berilmu tinggi. sayang sekali, beberapa orang dikelas ini terlihat tak pedulia dengan apa yang ia bagikan... sebagian mulai kembali mengeluarkan gadgetnya, beberapa lagi mulai bisik-bisikan memmbicarakan hal lain.. suasana kelas mulai terasa gaduh kembali.. hanya bisa memperhatikan dalam suara riuh ini, bagaikan dipasar. apa yang mereka pikirkan, sampai tidak menghiraukan pria paruh baya ini yang terus serius dalam menjelaskan ilmu yang ia punya. suasana benar-benar kacau, hampir semua yang dalam ruangan ini tak peduli dengan apa yang ia bagikan. apa mereka tak mendengar apa yang ia bagikan?, tak sadarkah mereka bahwa ilmu yang ia berikan sangatlah berguna?
suara tawa terus menerus terdengar dari setiap sisi ruang ini, beberapa orang terus komat-kamit menyuarakan cerita kosong hidupnya yang tak berguna, bodohnya sang pendengar lawan bicara orang ini terus saja memperhatikan apa yang si bodoh katakan, seolah tak ada dosen yang sedang mengajar. seperti moral sudah tidak berlaku ditempat ini.
melihat suasana yang terus riuh dan ribut, bapak cendekiawan baik ini hanya bisa tersenyum, anehnya senyum yang ia berikan terlihat sangat tulus.. "Ayookk, kembali dilihat bukunya,.. sampai dimana kita.." tuturnya mencoba mengencangkan suaranya agar bisa mengalahkan banyak suara diruangan ini...
hanya beberapa yang memperhatikannya dan peduli dengan apa yang ia ajarkan.
"bosen banget sih nih mata kuliah.." celetuk seseorang disampingku kepada temannya.. "Iya, jam berapa sih??.." balas kawannya.. "Masih lama yak?" seseorang ikut nimbrung dalam percakapan tidak menghargai ini..
diisi oleh suara riuh kelas ini, pengajaran terus berjalan, dengan senyuman bapak cendekiawan baik ini menerangkan segala materi dari bahan dibuku yang ia bacakan dan dimiliki mahasiwa juga.
Luar biasa, sungguh kagum dengan kepintaran dan kehebatan bapak cendekiawan baik ini, ilmunya begitu tinggi, namun sayang.. dizaman ini tak banyak yang menghargai ilmu, apalagi mencarinya dengan sungguh.. hidup dengan gadget, sosmed, ngerumpi, nongkrong tidak jelas, mejeng di restaurant atau cafe-cafe mahal, mungkin itulah identitas hebat yang dipikirkan generasi ini..
tak terasa waktu terus berjalan, jam menunjukan pukul 09.10 .. mata kuliah hari ini telah selesai..
diakhir pengajaran, bapak cendekiawan baik kembali mengucapkan salam.. "..ok, I think it's enough for today.. you can read again the book which I gave to you yesterday.. agar kalian tahu materinya nanti.. see you soon, good morning, thanks for today.." tuturnya..
"Good morning sir..".. ".. Thank you siiiirrrr..." balas beberapa mahasiwa serentak dengan gembiranya...
Kelas berakhir.
terus memperhatikan beberapa orang yang keluar dari ruangan ini...
apa yang mereka katakan tadi?
"Thank you?"
apa yang mereka dapatkan?
selama jam kuliah berlangsung saja mereka terus ribut, sibuk dengan gadget?
apa mereka tau bahwa materi yang bapak tadi berikan benar-benar berguna?..
mungkin mereka bodoh, dan tak tau apa yang telah mereka lewatkan..
mungkin memang tidak perduli, lalu mengapa tetap ada ditempat ini?
terus teringat hal yang telah terjadi dikelas, bagaimana suasana ributnya, bagaimana ketidak pedulian yang terjadi, namun senyum penuh keraamahan terus terpancar dari bapak cendekiawan baik itu..
mengapa mereka mengabaikannya, mengapa ia tak mereka hargai, seolah apa yang ia bagikan tak berguna... malah lebih tertarik dengan gosip dan topik perbincangan tak jelas dengan orang bodoh disampingnya..
Mulai terlintas dalam pikiran, suara-suara protes dalam hati yang tak dikeluarkan dalam ucapan lidah..
pernahkah kalian berdiri didepan kelas atau suatu ruangan, kalian akan memberikan sesuatu yang sangat berguna bagi kehidupan.. bukan materi atau emas, uang.. atau apapun itu, hanya ilmu yang bisa mengatur segalanya, namun para makhluk bodoh yang didepan kalian merasa acuh?
pernahkah saat berusaha memberikan sesuatu yang baik namun diabaikan?
bagaimanakah rasanya saat tak dihargai?, masih bisakah kalian memberikan senyuman yang tulus pada mereka yang meludahi wajahmu dengan tingkah-tingkahnya?
Tolonglah, siapapun yang memberimu ilmu demi kebaikanmu, hargailah..
Tolonglah!!, sedikit saja menghargai..
setidaknya memperhatikan dan diamlah, walaupun tidak mengerti namun perhatikan saja ...
Rabu, 29 April 2015
Minggu, 26 April 2015
BUSOH SENSEN ! The Front of Armament (T.F.O.A)
Yohooo
Ini adalah salah satu grup favoritku di Anime Crows, Worst.
Mungkin masih belum tau tentang apa sih TFOA itu?
TFOA adalah kelompok laki-laki nakal, seumuran anak SMA yang berkeliaran dijalanan dan membentuk koloni atau suatu kelompok disebut The Armament.
Apa sih tujuan kelompok ini?
di anime Worst Gaiden bagian kisah terbentuknya TFOA ini adalah bahwa kelompok ini dibentuk dengan tujuan untuk melindungi diri dari serangan geng-geng yang ada dikota.
kelompok anak muda yang bersahabat, suka berkumpul, bercanda bersama dan saling melindungi dalam kelompok, itulah The Front Of Armament.
Anime Crows identik dengan pertarungan anak laki-laki seumuran SMA hanya untuk bersenang-senang, saat mereka tumbuh dewasa akan mulai meninggalkan kehidupan kerasnya.
namun ada beberapa orang yang tumbuh dewasa dan melanjutkan hidup kerasnya dikota sebagai Yakuza.
TFOA bukanlah yakuza, kelompok ini terbentuk hanya karena persahabatan untuk saling melindungi sebagai keluarga. mereka ingin bebas dijalanan dan dapat bersanding dengan geng-geng ternama dikota. tak butuh banyak tujuan, TFOA ada hanya untuk melindungi kebebasan tiap anggotanya yang mempunyai visi, bertarung untuk melindungi kebebasan yang merupakan hak tiap orang.
Sesuai dengan slogan yang merupakan pondasi awal terbentuknya TFOA, oleh Suzuki Keizou, ketua pertama The Front of Armament, bahwa pertarungan dibutuhkan untuk melindungi kebebasan.
'Arming with spirit, we stand at the front line to protect our freedom' -- The Front Of Armament.
Ini adalah salah satu grup favoritku di Anime Crows, Worst.
Mungkin masih belum tau tentang apa sih TFOA itu?
TFOA adalah kelompok laki-laki nakal, seumuran anak SMA yang berkeliaran dijalanan dan membentuk koloni atau suatu kelompok disebut The Armament.
Apa sih tujuan kelompok ini?
di anime Worst Gaiden bagian kisah terbentuknya TFOA ini adalah bahwa kelompok ini dibentuk dengan tujuan untuk melindungi diri dari serangan geng-geng yang ada dikota.
kelompok anak muda yang bersahabat, suka berkumpul, bercanda bersama dan saling melindungi dalam kelompok, itulah The Front Of Armament.
namun ada beberapa orang yang tumbuh dewasa dan melanjutkan hidup kerasnya dikota sebagai Yakuza.
TFOA bukanlah yakuza, kelompok ini terbentuk hanya karena persahabatan untuk saling melindungi sebagai keluarga. mereka ingin bebas dijalanan dan dapat bersanding dengan geng-geng ternama dikota. tak butuh banyak tujuan, TFOA ada hanya untuk melindungi kebebasan tiap anggotanya yang mempunyai visi, bertarung untuk melindungi kebebasan yang merupakan hak tiap orang.
Sesuai dengan slogan yang merupakan pondasi awal terbentuknya TFOA, oleh Suzuki Keizou, ketua pertama The Front of Armament, bahwa pertarungan dibutuhkan untuk melindungi kebebasan.
'Arming with spirit, we stand at the front line to protect our freedom' -- The Front Of Armament.
Langganan:
Postingan (Atom)