Nyalakan besar amukan rasamu, yang telah kau khianati, tercampak di penjara terdalam hati..
Dalam getir nyanyian rindunya ia tetap bersuara, merangkai nada dalam getar putus asa..
Tertawa sambil melukis pedih, sebab yang lampau tak lagi hadir, semua tinggal rasa yang masih mengingat
Berharap dalam sadar ketidakpastian,
Bermimpi dalam ilusi yang tiada bertepi, sengaja mengunci hati agar yang senantiasa berseri segera mati, harapmu begitu?
Tapi mungkinkah mati?
Bagi yang tak pernah pergi bagaimana tidak bisa dirasa lagi?
Bagi yang tidak beranjak, bagaimana kau rasa tak dengar ketika ia berteriak?
Menyerahlah, kamu kalah
Kala sendu menyesak didadamu, kala hati berontak mengalahkan akal, mulutmu hanya bisa bernyanyi
Menarik mimpi dari yang telah pergi,
Bernyanyi dalam sepi menghibur diri..
Kau tak bisa berdiri diselubungi duri,
Kau tak mampu berjuang saat diri telah tumbang..
(Menghianati Diri)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar